Cosa Aranda telah sukses membuat gebrakan besar dengan meluncurkan ReviewMu, situs paid review lokal pertama di Indonesia. Seperti pernah saya bilang beberapa waktu lalu, kehadiran ReviewMu bisa jadi angin segar bagi blogger yang kemampuan bahasa Inggrisnya terbatas. ReviewMu juga bisa jadi solusi bagi blogger yang ingin me-monetize blog berbahasa Indonesia. Sudah banyak blogger mengeluh karena bahasa blog mereka jadi campur-aduk gara-gara dipakai menulis paid review. Diharapkan masalah seperti ini bisa terpecahkan dengan hadirnya ReviewMu.

Dapatkah ReviewMu memenuhi harapan tersebut? Masih butuh waktu untuk menjawabnya. Sampai saat ini baru ada 3 advertiser yang jadi client ReviewMu (seperti yang terakhir saya lihat di member area), namun ini bukanlah pertanda kalau peminatnya kurang. Di luar itu saya justru tertarik mengangkat soal seberapa antusias blogger Indonesia menyambut kehadiran program satu ini. Hal ini saya kaitkan dengan harga review yang (saat ini) minimal hanya Rp 10.000/review.

Begini. Saya mulai dengan membandingkan komisi minimal ReviewMu dengan dua situs paid review favorit saya, yakni Blogsvertise dan SponsoredReviews. Di Blogsvertise blogger minimal akan menerima komisi sebesar $2/review. Dengan kurs Rp 8.900/dolar (nilai kurs terakhir versi PayPal), komisi itu setara dengan Rp 17.800. Sedangkan SponsoredReviews memberikan komisi minimal $3.25 (65% dari $5, harga paling rendah) per review. Dikali Rp 8.900 hasilnya sama dengan Rp 28.925. Jelas jauh lebih besar dari komisi minimal yang diberikan ReviewMu, bukan?

Coba kita hitung-hitungan sebentar. Di ReviewMu, Anda harus menyelesaikan 10 review untuk memperoleh bayaran Rp 100.000. Di Blogsvertise, dengan asumsi tiap review dibayar $2 uang sebanyak Rp 100.000 bisa diraih hanya dengan menulis 6 review saja. Blogger yang terbiasa memperoleh grab bag task alias GBT malah menerima $10 (=Rp 89.000) per review. Di SponsoredReviews, uang Rp 100.000 sudah bisa didapat dengan hanya menulis 4 review senilai $3.25 yang merupakan harga minimal.

Berangkat dari perbandingan ini saya mempunyai satu pertanyaan besar: mampukah ReviewMu menarik minat para pemain paid review di Indonesia? Dengan komisi jauh lebih kecil dari situs paid review luar, saya rasa koq sulit ya. Kalaupun tertarik bergabung, maka mereka hanya akan mencari referal banyak-banyak sambil menunggu advertiser yang berani memberi bayaran tidak jauh dari komisi Blogsvertise atau SponsoredReviews (sebagai contoh). Kalau tidak ada ya mereka memilih fokus ke paid review luar.

Lho, jangan dibandingkan dengan situs luar dong! Kan standarnya beda? Mungkin ada di antara Anda yang protes begitu. Oke itu memang betul. Tapi di mata blogger yang paling penting adalah seberapa banyak mereka akan dibayar. Blogger tentu akan membandingkan masalah komisi ini sebelum akhirnya memutuskan bergabung dengan satu program tertentu. Bila program A menawarkan bayaran minimal $2 atau $3.25, kenapa mereka harus tertarik bergabung dengan program B yang hanya memberi komisi minimal Rp 10.000 (=$1.1)? Lagipula sekarang jasa content writer menjamur. Artinya, keterbatasan bahasa Inggris sudah bukan menjadi kendala besar untuk mengeruk dolar dari paid review luar.

Bagi blogger pemula yang belum tahu banyak tentang paid review atau jarang menerima task/opportunity dari paid review luar, ReviewMu tentu akan menjadi primadona. Namun Cosa Aranda dan timnya mesti bekerja lebih keras lagi untuk dapat mengundang minat pemain-pemain paid review yang biasa menerima bayaran minimal $10/review. Terlebih lagi untuk mengundang minat jagoan-jagoan paid review seperti Indra Diky atau Toni Jauhari.

Kalau saya boleh memberi masukan, sebaiknya ReviewMu segera menaikkan harga minimalnya. Alasannya? Bila harga minimal tetap Rp 10.000/review, maka bisa dipastikan semua advertiser hanya akan membayar sebesar itu. Bisa dipastikan pula kalau semua task/opportunity yang ada harganya hanya Rp 10.000. Koq bisa? Bayangkan saja jika Anda yang jadi advertiser, tentu Anda akan berpikir “kenapa mesti membayar lebih kalau Rp 10.000 saja dibolehkan?” Di lain pihak blogger akan berpikir, “kenapa saya mesti menulis review seharga Rp 10.000 kalau di tempat lain bisa dapat lebih?” Iya, kan?

Nah, dengan menaikkan harga minimal secara otomatis ReviewMu juga menaikkan standar komisi yang tentunya akan mengundang minat lebih banyak blogger untuk bergabung. Termasuk juga para jagoan paid review. Nah, dengan memiliki banyak blogger sebagai membernya, tentu saja akan lebih mudah lagi bagi ReviewMu untuk menggaet advertiser. Kalau sudah begini baik blogger, advertiser, maupun pengelola ReviewMu sama-sama diuntungkan. Bukankah itu yang sejak semula diinginkan Mas Cosa?

Bagaimana pendapat Anda?