Pernah dengar nama Jeff Bezos? Kalau Anda salah satu pelanggan atau member program afiliasi Amazon.com pasti kenal sosok satu ini. Ya, Jeff Bezos adalah penggagas sekaligus bos besar toko buku virtual paling terkenal sejagat raya ini. Tapi kalau Anda tak tahu siapa itu Jeff Bezos dan juga apa itu Amazon, maka sekelumit kisah berikut tidak boleh Anda lewatkan.

Jeff Bezos awalnya bukanlah siapa-siapa di dunia internet. Salah satu lulusan terbaik Princeton University ini memang bergelar sarjana ilmu komputer—disiplin ilmu yang ’dekat’ dengan internet, namun ia justru sangat berminat pada ilmu fisika. Ia bahkan pernah bercita-cita menjadi ahli fisika atau astronot saat berusia 14 tahun. Hal ini tak lepas dari pengaruh kakeknya yang pernah menjadi manajer di Komisi Energi Atom Amerika Serikat.

Sebagai lulusan dengan predikat summa cum laude di universitas paling tersohor AS, Bezos muda tak kesulitan mencari pekerjaan. Ia memulai karirnya di FITEL, sebuah perusahaan teknologi tinggi di New York. Hanya bertahan selama 2 tahun, ia lantas pindah ke Bankers Trust Company. Di perusahaan barunya itu ia dipercaya memimpin pengembangan sistem komputer dan diangkat menjadi direktur. Ini merupakan prestasi luar biasa mengingat ia baru bergabung selama 4 tahun dan usianya belum genap 30.

Jabatan tinggi ternyata tak membuat Bezos betah di Bankers Trust Company. Tahun 1990 ia pindah ke DE Shaw & Co, sebuah perusahaan yang berkecimpung di bisnis keuangan Wall Street. Karirnya juga cepat menanjak di sini. Baru bekerja 2 tahun posisi wakil direktur sudah berhasil ia capai. Namun lagi-lagi jabatan tinggi tak membuatnya bertahan. Terdorong oleh impiannya sendiri, ia memutuskan keluar dari DE Shaw & Co di tahun 1994.

Apa impian Bezos sampai berani meninggalkan karir cemerlangnya di DE Shaw & Co? Bisnis online! Ia tertarik mencoba membangun sebuah bisnis berbasis internet yang diyakininya sebagai bisnis menjanjikan. Keyakinan tersebut timbul saat ia mengetahui satu data statistik mengenai pertumbuhan internet yang mencapai angka 2.300% per tahun. Dari situ ia percaya bahwa internet adalah ladang bisnis masa depan.

Bersama istrinya yang berprofesi sebagai penulis novel, Bezos mengkonsep sebuah toko buku online yang akan melayani pembeli dari seluruh penjuru dunia. Ide bisnis itu ia dapatkan saat dalam perjalanan dari Fort Worth menuju Seattle. Namun ia sempat diliputi keraguan atas konsep bisnis tersebut. Ia bimbang apakah akan ada yang tertarik membeli buku di internet? Diskusi panjang bersama sang istri dan sejumlah rekan akhirnya membulatkan tekad Bezos untuk merealisasikan toko buku virtualnya.

Begitulah. Tahun 1995 Jeff Bezos resmi meluncurkan Amazon.com. Saat itu usianya baru menginjak 30-an tahun. Ternyata perkembangan Amazon di luar dugaan. Toko buku virtual itu menjadi situs yang paling banyak dikunjungi dan buku-buku yang dijual selalu laris-manis. Kini Amazon tak hanya menjual buku, tapi juga DVD, jam tangan, sepatu, sampai pakaian dan beragam aksesoris lainnya. Terakhir Amazon meluncurkan Kindle, sebuah perangkat khusus untuk membaca eBook.

Berapa hasil yang didapat Jeff Bezos dari Amazon.com? Jangan ditanya. Saat Amazon belum genap berusia 5 tahun saja ia telah mengumpulkan kekayaan pribadi di atas 5 miliar dolar AS. Hari-hari ini tentu kekayaan yang diperolehnya dari Amazon.com jauh lebih banyak lagi.

Nah, kini Anda sudah tahu siapa Jeff Bezos, bukan? Berangkat dari satu keyakinan bahwa internet adalah ladang bisnis prospektif ia berhasil mengubah ide sederhananya menjadi bisnis bertaraf internasional. Amazon.com telah mengubah taraf hidupnya menjadi jauh lebih baik lagi. Boleh dibilang Amazon adalah mesin uang tangguh yang terus-menerus memberikan pemasukan tanpa henti selama 24 jam sehari 7 hari seminggu. Tak peduli Bezos sedang makan atau tidur, Amazon terus beroperasi menggemukkan pundi-pundi uangnya.

NB: Artikel ini dibuat dalam rangka mengikuti Kontes Menulis Artikel yang diadakan oleh Fahry.com.