Entah kenapa beberapa hari terakhir ini saya keranjingan nonton film. Tidak peduli film lokal maupun impor, drama ataupun action, animasi maupun bukan, saya babat semua. DVD? Hehehe, sayangnya bukan. Seorang teman kos saya rajin sekali mengkopi film, so saya tinggal mem-paste dan nonton deh di kompi. Sorryyy...

Malam Minggu kemarin saja saya nonton 4 film, 2 lokal dan 2 produksi Hollywood. Bagus-bagus sih. Tapi yang paling membuat saya terkesan adalah film Claudia & Jasmine (atau Claudia/Jasmine?). Film yang turut dibintangi oleh nama-nama besar seperti Ira Maya Sopha, Winky Wiryawan dan Tio Pakusadewo ini bagus sekali. Ceritanya mungkin biasa saja, tapi cara membungkusnya bagi saya sungguh mengesankan. Apalagi ada pesan penting dalam film tersebut. Apa pesannya? No sex before marriage!

Film Claudia & Jasmine bercerita tentang seorang gadis bernama Claudia Jasmine. Claudia adalah gadis ceria yang disukai banyak orang. Sayangnya dia sedikit tomboy dan urakan. Di waktu SMA Claudia berpacaran, melakukan seks pranikah dan hamil. Malang baginya, Toddy sang cowok (diperankan Andhika Pratama) tidak mau bertanggung jawab. Orang tua Toddy juga tidak mau anaknya menikah dini. So, Claudia hanya diberi selembar cek yang penggunaannya terserah pada Claudia.

Sakit hati? Jelas, itulah yang dirasakan Claudia. Ia bahkan trauma, tidak berani menjalin hubungan dengan lelaki lain. Ia takut tidak ada laki-laki yang mau menerima ia apa adanya, dengan masa lalu yang begitu kelam. Saking takutnya pada masa lalu tersebut, Claudia memutuskan pindah ke Jakarta dan berganti nama menjadi Jasmine. Eh, sebenarnya bukan ganti nama ding. Mungkin lebih tepatnya hanya berganti panggilan, dari Claudia (nama pertama) menjadi Jasmine (nama tengah).

Awalnya film ini terasa membingungkan karena menceritakan dua tokoh sekaligus (Claudia si gadis SMA yang diperankan oleh Kirana Larasati dan Jasmine si SPG yang diperankan oleh Kinaryosih) dan tidak ada kaitannya sama sekali. Ternyata kisah Claudia adalah flashback alias masa lalu Jasmine. Hal ini baru terungkap saat Jasmine bingung menerima ungkapan cinta Jerry (diperankan oleh Nino Fernandez), sepupu suami Lulu teman karibnya (diperankan Mieke Amalia). Ia ingin sekali menerima cinta Jerry, namun di lain pihak ia takut Jerry tidak mau menerima ia apa adanya dengan masa lalunya yang kelam.

Well, namanya drama pasti ujung-ujungnya happy ending. Begitu juga dengan film Claudia & Jasmine ini. Setelah sempat putus kontak selama 4 bulan, akhirnya Jerry dapat menemukan Jasmine yang ternyata juga menunggunya. Hmmm, tebak sendiri akhirnya. Yang jelas satu pelajaran penting lain (selain pesan tentang seks bebas) yang saya tangkap dari film ini adalah: kalau kita mencintai seseorang, terimalah ia apa adanya. Kalaupun ia punya masa lalu jelek, toh itu hanya masa lalu. Yang penting bagaimana ia sekarang. Bukankah setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan? Hehehe, sok bijak banget ya?

Kalau harus memberi nilai antara 1-10, maka saya akan beri angka 8 pada film ini. Pesannya bagus, aktingnya natural, jalan ceritanya inovatif, dan juga lucu. Ya, dengan cerdik sutradara Awi Suryadi mampu menyisipkan adegan-adegan lucu di tengah harunya suasana yang mendominasi jalan cerita. Belum nonton? Coba deh nonton. Asyik koq.