Masih ingat bagaimana kronologi terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden RI pada Pemilu 2004? Adalah pernyataan Taufik Kiemas, suami Megawati Soekarnoputri yang saat itu menjabat Presiden, yang membuat popularitas SBY naik dan terus melejit menjelang Pemilu. Sampai akhirnya SBY memenangi duel dengan Megawati di putaran kedua dan 'naik pangkat' jadi RI 1.

Apa yang dikatakan Taufik Kiemas? Ah, Anda semua tentu masih ingat. Yang jelas pernyataan tersebut membuat banyak orang jatuh simpati pada SBY dan ujung-ujungnya menaikkan popularitas mertua Annisa Pohan ini. Nah, cerita serupa sepertinya akan terjadi di dunia maya. Lakonnya adalah Joko Susilo (JS) yang beberapa waktu lalu ramai-ramai dihujani pertanyaan oleh para Kaskuser seputar Formula Bisnis dan juga produk barunya, Rahasia Blogging.

Kenapa JS akhirnya naik ke permukaan? Kenapa pula ia mau menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan para Kaskuser? Ini pertanyaan penting yang harus dijawab. Dan kalau kita mau mundur sedikit ke belakang, sebelumnya telah terjadi 'perang kecil' antara Joko Susilo dan Bang Zalukhu. Di blognya, Bang Zalukhu bilang kalau Joko Susilo adalah penipu, meski dalam posting tersebut nama JS diubah dengan Jadi Serigala. Setelah itu, Bang Zalukhu memuat posting tentang rekayasa dalam sales letter Rahasia Blogging yang notabene adalah produk terbaru JS.

Ceritapun berlanjut. Semakin lama semakin banyak orang yang membicarakan Rahasia Blogging, semakin banyak pula yang meragukannya. Tiba-tiba, muncullah seorang blogger anonim dengan nick Mualim sang Kritikus (identitasnya sudah dikantongi lho) yang menyerang Bang Zalukhu. Well, perang kemudian melebar dengan melibatkan beberapa pihak. Sampai-sampai ada blogger yang merasa perlu melakukan klarifikasi karena merasa tersudut.

Oke, kembali ke pertanyaan tadi. Kenapa JS akhirnya naik ke permukaan? Kenapa JS mau menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan para Kaskuser? Jawabannya tidak sulit. Dengan maraknya publikasi negatif yang dilakukan para blogger terhadap Rahasia Blogging, jelas JS merasa khawatir. Bagaimana tidak khawatir kalau baru di-launch sudah dapat serangan bertubi-tubi? Nah, yang perlu dilakukan JS adalah dengan membalik imej negatif tersebut agar 'calon konsumen'-nya tidak lari. Caranya? Dia berguru pada SBY sewaktu Pemilu 2004 lalu.

Masih belum jelas? Oke, saya jelaskan. Setelah dikatai oleh Taufik Kiemas, SBY cepat tanggap. Ia memanfaatkan momen tersebut untuk membentuk citra sebagai orang teraniaya. Alhasil, simpati pun berdatangan padanya. Popularitasnya meningkat pesat. Terlebih media turut mem-blow up cerita tersebut. Selanjutnya Anda sudah tahu jalan ceritanya, bukan?

Inilah yang coba diikuti JS. Ia muncul di Kaskus, membiarkan dirinya 'dibantai' habis-habisan oleh para Kaskuser. Dengan demikian ia berharap dirinya tidak lagi dijuluki penipu karena sudah berani unjuk diri dan meladeni pertanyaan orang-orang yang selama ini meragukannya. Hal ini bisa memberikan efek psikologis positif bagi orang yang semula ragu-ragu membeli produknya. Kesan sebagai orang yang dipojokkan coba ia timbulkan. Kalau sudah demikian, kan enak saja melontarkan pernyataan, "Ah, mereka itu hanya iri dengan keberhasilan saya." Dan semakin kuatlah alasan orang untuk membeli produk-produk JS.

Itu yang pertama. Yang kedua, kontroversi yang berkembang merupakan 'iklan gratis' bagi JS dan produk-produknya. Semakin marak blogger yang mengekspose dirinya dan produk-produknya, JS akan jadi semakin populer. Orang-orang yang awalnya tidak tahu sama sekali tentang JS akan mencari informasi lebih banyak lagi tentang dia. Maka meluncurlah orang-orang tersebut ke situs-situs milik JS. Lumayan, cuma nongkrong beberapa jam saja di Kaskus sudah bisa memperoleh trafik banyak. Belum lagi kemungkinan orang-orang tersebut justru tertarik dengan jualannya JS. :)

Berhasilkah strategi ini diterapkan JS? Kita lihat saja.