Tak lama setelah mendapat status verified dari PayPal, saya langsung coba-coba tarik dana yang tersimpan di account. Dananya tidak banyak sih karena saya memang masih dalam taraf belajar. Tapi rejeki toh tetap harus disyukuri banyak-sedikitnya. Lagipula yang membedakan banyak-sedikit itu kan di dalam hati kita, bukan nominalnya. So, kalau dapat sedikit ya bersyukur, dapat banyak ya bersyukurnya lebih banyak lagi.

Kembali ke masalah tarik tunai. Awalnya saya sudah mantep mau menarik tunai sebesar $200. Perkiraan saya dolar segitu bakal jadi Rp 1,9 jutaan mengingat PayPal terakhir memberi kurs Rp 9.300 lebih. Tapi ternyata saya salah. Ekonomi Amerika lagi sakit parah yang berakibat pada anjloknya USD terhadap berbagai mata uang asing. Sialnya, Rupiah bukannya menguat tapi malah melemah terhadap dolar. Alhasil, waktu saya mau narik dana kurs-nya kecil sekali, Rp 8.900 lebih sedikit. Duh, berarti $200 cuma jadi Rp 1,7 jutaan dong?


Tak mau tekor saya batalkan penarikan. Tar aja, tunggu nilai tukar Rupiah naik lagi. Eh, ditunggu berhari-hari koq tidak naik-naik sementara rekening Bank Niaga saya sudah terkuras habis buat bayar SPP. Apa boleh buat, akhirnya dana $200 di PayPal saya tarik juga. Cuma dikonversi jadi Rp 1,7 juta juga gpp deh, yang penting rekening ada isinya. Karena lebih dari Rp 1,5 juta maka penarikan itu bebas biaya. Lumayan, penghematan Rp 16.000,-.

Tanggal 12 Maret saya tarik tunai, pas hari Rabu. Seperti biasanya PayPal menjanjikan uang akan tiba dalam 5-7 hari bisnis. Itu artinya uang saya seharusnya sudah masuk sekitar tanggal 19-21 Maret. Cek punya cek, ternyata sebelum tanggal itu sudah masuk ke rekening. Ah, leganya. Biar hanya sedikit, tapi uang itu adalah hasil jerih-payah saya sendiri. Terasa sekali bedanya dengan uang kiriman ortu dulu meski jumlahnya tak jauh beda. So, Bapak-Ibu, doakan semoga anakmu ini bisa semakin meningkat lagi rejekinya dan dapat hidup mandiri supaya bisa meringankan beban Bapak-Ibu. Amin.