Program paid review semakin populer saja belakangan ini. Tak heran jika kemudian Google juga (gosipnya) berencana untuk terjun di bisnis ini. Kemudahan menjaring dolar merupakan salah satu penyebab. Ya, tidak seperti program online earning lain yang membutuhkan kombinasi banyak skill dan teknik (plus trik-trik), paid review sepenuhnya bergantung pada diri sendiri. Tidak perlu menjual sesuatu, tidak perlu 'membujuk' atau 'menjebak' pengunjung untuk mengklik iklan, cukup tulis review sepanjang 50-400 kata dan earning sebanyak $2-500 sudah bisa masuk kantong. Sayangnya kemudahan ini membuat banyak blogger menggampangkan program paid review yang melahirkan beberapa kesalahan dalam penulisan sebuah paid review.

Saya mencatat setidaknya ada 6 kesalahan yanga kerap dilakukan blogger dalam hal ini. Jujur saja saya juga pernah melakukan kesalahan tersebut di awal-awal menulis paid review. Karena itu saya mengajak rekan-rekan blogger sesama member program paid review untuk mulai menghindarinya. Apa itu?

  1. Tidak memahami apa yang harus ditulis. Ini kesalahan fatal. Tidak memahami produk atau jasa yang ditawarkan advertiser membuat Anda mati kutu. Apa yang harus ditulis kalau tidak mengerti apa-apa? Hindari kesalahan ini dengan melakukan riset yang cukup tentang topik tersebut. Jangan merasa puas dengan informasi yang ada di situs advertiser. Perbanyak bahan bacaan Anda dengan membuka-buka ensiklopedi, situs direktori artikel, termasuk juga situs-situs yang menawarkan produk serupa dengan milik advertiser.

  2. Copy-paste konten. Poin ini sangat berkaitan erat dengan yang pertama. Tidak memahami pokok pembahasan membuat Anda memilih jalan pintas. Duplikasi konten jelas tidak diharapkan oleh advertiser, apalagi kalau yang diduplikat milik advertiser sendiri. Kenapa? KOnten hasil copy-paste tidak dihitung oleh search engine karena dianggap SPAM. Ini akan merugikan advertiser. Salah satu tujuan advertiser membayar paid review adalah untuk memperoleh link. Nah, link pada konten hasil copy-paste tidak berarti apa-apa bagi advertiser. Oleh sebab itu buatlah review yang orisinil dan unik agar advertiser sama untungnya seperti Anda. Kalaupun terpaksa copy-paste, lakukanlah dengan 'smart'. Belum tahu triknya? Baca di sini dan di sini.

  3. Menulis ala kadarnya. Jangan karena minimal kata yang disyaratkan advertiser hanya 50 kata lantas Anda hanya menulis review pendek sepanjang 50 kata saja. Tulislah review yang sama panjangnya dengan posting Anda lainnya. Bila biasanya Anda menulis 300-400 kata per posting, panjang paid review idealnya juga sepanjang itu. Cobalah mencari hal-hal menarik dari produk atau jasa yang ditawarkan advertiser untuk diceritakan pada pembaca blog Anda. Kembangkan juga imajinasi Anda agar hasilnya lebih 'menggigit'.

  4. Mengada-ada atau melebih-lebihkan. Menulis sesuatu yang tidak sesuai kenyataan termasuk kesalahan besar. Advertiser tidak ingin Anda menulis review bohong, demikian juga pembaca blog Anda. Bila Anda belum pernah menggunakan jasa atau produk advertiser, jangan mengatakan sudah. Tulis saja yang sebenarnya. Toh, Anda masih bisa mencari sisi lain sebagai bahan tulisan. Juga jangan terlalu melebih-lebihkan produk atau jasa advertiser. Meskipun produk atau jasa tersebut benar-benar unggul, ungkapkanlah secara wajar. Tidak ada orang yang suka tulisan hiperbolis.

  5. Memprovokasi pembaca. Ya, paid review adalah salah satu bentuk promosi, tapi Anda sangat tidak dianjurkan untuk bersikap agresif mengagitasi pembaca. Advertiser menginginkan sebuah review yang natural dan wajar, jadi jangan membuatnya terkesan sebagai iklan dengan menggunakan kata-kata "Bergabunglah dengan situs ini!" atau "Beli produk ini sekarang!" dan semacamnya. Tulislah review seperti Anda menulis posting lainnya.

  6. Menulis terlalu banyak paid review dalam satu blog. Anda memang tidak dilarang untuk mengumpulkan dolar sebanyak-banyaknya, tapi menulis terlalu banyak paid review di satu blog harus dihindari. Hal ini dapat merugikan kelangsungan hidup blog Anda. Nah, kalau blog Anda mati lantas earningnya dari mana? Blog adalah media komunikasi 2 arah antara Anda dan pembaca. Karena itu Anda juga perlu memikirkan kepentingan pembaca. Bayangkan bagaimana reaksi pembaca saat menjumpai terlalu banyak paid review di blog Anda. Satu lagi, kebanyakan situs-situs penyedia program paid review men-syarat-kan membernya untuk me-manage blognya dengan komposisi antara paid dengan non paid 1:2. Artinya, setiap 1 paid review yang diposting harus diimbangi dengan 2 posting nonkomersil. Kalau Anda memaksa menulis 2-3 paid review sehari, maka Anda juga harus memposting 4-6 artikel lain. Ditotal-total Anda bisa mem-publish 6-9 posting dalam sehari. Awas, mempublikasikan terlalu banyak posting dalam sehari dapat membuat Anda dituduh melakukan SPAM.
Di bidang apa saja, kerja keras dan ketulusan adalah kunci sukses. Hindari dan jangan pernah melakukan 6 hal di atas, insya Allah jalan Anda menuju kesuksesan finansial akan lancar. So, be the good Indonesian paid review writer!