Sudah bukan rahasia lagi kalau biaya internet di Indonesia ini tergolong mahal. Saya termasuk beruntung tinggal di Jogja, kota yang dijuluki Kota Pelajar dengan satu kelebihan yang tidak dimiliki kota-kota besar lain di Indonesia. Kelebihan apa itu? Makan lebih murah, ngenet juga lebih murah.  Ya, di Jogja ongkos ngenet di warnet hanya berkisar antara Rp 3000-3500/jam di waktu normal. Kalau malam harganya antara Rp 1500-2000/jam. Bahkan di daerah Karanggayam ada warnet yang memberi harga Rp 5000/3 jam plus kopi panas mulai jam 00.00-03.00. Bandingkan dengan Jakarta yang memasang tarif termurah Rp 5000/jam, atau di Jambi tempatnya Putra Eka yang tarifnya lebih mahal lagi (Rp 6000/jam).

Meskipun sudah termasuk murah, tapi kalau tiap hari online dengan durasi 2-3 jam lama-lama kantong saya bisa jebol juga. Padahal penghasilan masih belum pasti. Dihitung-hitung, saya mesti mengeluarkan sekitar Rp 200.000-300.000 sebulan untuk keperluan ngenet. Sementara penghasilan bulanan dari internet rata-rata masih berkisar di angka $50-150/bulan. Naik-turunnya memang sangat drastis karena saya masih belum punya sumber penghasilan tetap. Kebetulan saja bulan ini task dari Blogvertise sedang ramai, jadinya saya bisa mengantongi lebih banyak dolar. Bulan depan bisa jadi lebih tinggi, tapi juga bisa jadi lebih rendah lagi.

Kenyataan ini mendorong saya untuk berupaya mencari cara supaya bisa memperoleh akses internet murah. Bila perlu gratis. Cara pertama dan legal adalah dengan menjadi operator warnet. Tapi cara ini berulangkali gagal saya tempuh karena warnet-warnet yang saya lamar menolak saya semua. Lalu ada informasi layanan internet gratis dari beberapa operator GSM, namun ternyata caranya tidak membuat saya nyaman karena hati kecil saya mempertanyakan halal-haramnya cara tersebut. Sayapun tidak pernah berani mencobanya meskipun teman satu kos saya lancar jaya berinternet gratis menggunakan cara itu.

Suatu waktu saya membaca banner besar di sebuah warnet yang menawarkan langganan internet unlimited dengan biaya Rp 250.000/bulan. Lumayan murah kalau dihitung bahwa saya dapat akses 24 jam nonstop. Tapi sewaktu saya tanya informasi lebih banyak lagi ke pemilik warnet yang menyediakan layanan tersebut, ternyata saya mesti menyediakan antena sendiri. Kalau mau beli harganya sekitar Rp 1,5-2 juta. Kalau mau irit bisa menggunakan antena kaleng. Bukan opsi yang bagus bagi saya. So, saya lupakan tawaran tersebut.

Ujung-ujungnya saya bertanya pada Google di mana sih mencari internet murah? Jawaban yang diberikan Google beragam. Pro XL memberikan layanan internet berlangganan dengan biaya mulai dari 250.000 sebulan. Yang perlu saya sediakan hanyalah sebuah HP yang mendukung layanan GPRS. Tapi sewaktu saya kontak bagian customer service melalui form di situs resminya, jawaban yang saya tunggu-tunggu tidak kunjung datang. Maka saya berpaling ke solusi yang ditawarkan oleh Indosat. Kebetulan beberapa blogger (terutama ini dan ini) sempat mengulas layanan GPRS Indosat (IM3 dan Mentari) yang terhitung murah bila menggunakan time based, yaitu Rp 100/menit. Tak mau menunggu lama sayapun segera mencobanya.

Pertama-tama beli kartu perdana IM3 (sekalian memenuhi request si Putri yang juga memakai kartu ini). Berhubung saya sudah meng-install program Nokia PC Suite ke komputer, maka settingannya lebih gampang. Indosat punya dua layanan, yakni time based (Rp 100/menit) dan volume based (Rp 5/kb). Saya pernah mencoba yang volume based. Cuma buat buka mailbox saja sudah kesedot 3000-an. Trus waktu coba ngecek EkoNurhuda.com pulsa yang tersisa 7000 langsung tandas. Busyet..! Nah, dengan layanan time based biayanya jauh lebih murah. Dibanding warnet memang masih lebih mahal, tapi ini tidak jadi masalah karena kecepatan koneksinya lebih baik daripada warnet.

Sudah beberapa hari ini saya ngenet menggunakan layanan GPRS IM3. Untuk menekan biaya, saya tidak pernah mengisi ulang kartu yang sudah dipakai. Jadi cukup beli kartu perdana saja. Begitu pulsa habis kartunya langsung dibuang deh. Dengan cara ini saya cuma keluar uang Rp 6000-7500 untuk akses internet selama 1 jam 40 menit. Masih kemahalan? Iya juga sih. Tapi daripada saya ngomel-ngomel terus di warnet karena koneksi yang super lelet (masa iya untuk ngedrop Entrecard saja bisa memakan waktu sampai 5 menit?), membayar sedikit lebih mahal tidak apalah. Btw, Anda punya informasi lain tentang layanan internet GPRS yang lebih murah? Tolong beritahu saya ya. Thanks a lot in advance…