Lebih cepat memang lebih baik, tapi tidak selalu lebih baik. Semua tergantung bagaimana persepsi kita mengenai kata "cepat". Terkadang terlalu cepat justru menjadi tidak baik dan kontraproduktif. Contohnya terlalu cepat berkomentar tanpa membaca keseluruhan isi posting terlebih dahulu.
Posting saya yang berjudul "Nothing Is Impossible" bisa diambil sebagai contoh. Karena pembuka dan penutup posting tersebut bercerita mengenai kesuksesan Yunani memenangi Piala Eropa 2004 (plus gambar), sejumlah pengunjung yang "bertindak cepat" jadi meninggalkan komentar tidak nyambung. Bahkan ada yang dengan pedenya mengomentari kisah sukses Yunani. Padahal inti dari posting tersebut bukan di situ.
Contoh lain adalah serial posting "Skenario (Curang) Meningkatkan Earning AdSense" yang saya buat September tahun lalu. Ada 6 tulisan dalam serial tersebut, di mana masing-masing artikel membahas satu trik curang untuk meningkatkan earning AdSense. Nah, di tulisan terakhir (artikel ke-6) saya membuat satu kesimpulan yang sangat antiklimaks dan saya yakin tidak diduga-duga para pembaca. Namun kebanyakan pembaca ternyata bertindak "terlalu cepat" dan langsung mengambil kesimpulan tanpa mau membaca keseluruhan seri tersebut, terutama bagian terakhir yang menjadi kesimpulan.
Inilah fenomena dunia blogging di Indonesia. Ketika trafik menjadi tujuan utama, maka makna paling penting dan termulia dari blogging jadi terlupakan. Blog tak lagi berfungsi sebagai media menuangkan ide-ide untuk didiskusikan dengan pengunjung, bukan lagi media untuk saling berbagi, bukan pula untuk menjalin persahabatan antar blogger.
Apa yang terjadi justru kebalikannya. Demi mengejar trafik, seorang blogger rela melakukan blogwalking dari satu blog ke blog lain. Karena tujuan utamanya hanya kunjungan balik yang berarti menambah trafik blognya, maka iapun selalu "bertindak cepat". Cukup baca judul, lihat gambar (kalau ada), dan baca sekilas paragraf pembuka dan penutup, lalu tinggalkan komentar. Jangan harapkan komentar panjang-lebar, diberi satu-dua kalimat pendek saja pemilik blog sudah sangat bersyukur.
Alhasil, blogwalking hanya menjadi satu wahana (maaf) setor wajah semata. Asal namanya tercatat mengunjungi blog lain dengan harapan dikunjungi balik. Tak ada diskusi, tak ada tukar-pikiran. Maka jangan heran kalau blog-blog yang bertema agak serius dan berat jarang pengunjungnya.
Maaf, hanya sekedar uneg-uneg. Tolong jangan diambil hati (emosi), tapi diambil pikiran (logika) saja. :D
54 Komentar
Kalo di pikir pikir bener Juga ya Mas EKO. Interaksi itu Perlu ya. Kalo hanya Seot muka... kesannya gimana gitu... heheheh
BalasHapushahaha... bener banget nih.. saya ada juga dapat begituan, dan saya juga pernah begituan. hehehe
BalasHapustapi belakangan ini, saya membaca dulu postingan nya. dan buat komen sebagus2 nya. kan lewat comment, orang lain bisa tertarik mengunjungi blog saya. betul gak bro?
Hmmm, emang sih mas eko, sebel juga kalo yang komentar di blog kita tuh ngga nyambung, atau asal-asalan. Apalagi blog yang udah rame kayak mas Ekonurhuda.com.
BalasHapusRasanya buah pikiran yang dipersiapkan dengan baik tidak mendapatkan respons sebagaimana mestinya dalam hal kualitas, kalo respon cepetnya sih dapat, ya nggga mas.
Bener kata mas Eko, komen-komen disebar apa adanya, pertamax, keduax, nice post, etc. Padahal kalo tujuannya traffic, ninggalin komentar adalah cara yang sangat sedikit menghasilkan traffic. Dari komentar yang kita tinggalkan, berapa banyak sih orang yang tertarik untuk mengklik nama kita di situ ? karena saya sendiri membaca komentar, bukan namanya. Mending bikin artikel menarik, nembak keyword atau teknik efektif lainnya.
Soal komentar untuk menjalin pertemanan, he he he, itu yang kukejar, biar mas Eko jadi temanku seterusnya. Jangan kapok baca komen ya mas...
isi hati yang sedang di rasakan oleh sebagian blogger. di kala dunia online business semakin terbuka, dimana traffic jadi tuntutan, cara yang paling mudah ya ninggalin komen. ga peduli nyambung atau ga. yang penting komen. Apalagi bisa dapat pertamax, premium, solar, minyak tanah, yang penting komen.
BalasHapussama seperti komen saya ini. Jangan pikir saya jualan minyak. karena selama ini, saya paling "malas" untuk ninggalin komen. Krn bagi saya, baca postingan aja udah cukup. kalau emang ada bagian yang perlu di kritisi, itu jadi alasan yang tepat untuk ninggalin komen. :)
btw, salam kenal mas.. ;) . Lama ga chat lagi nih..
Hhihihi... kadang saya juga masih berpikiran lebih cepat lebih baik (dalam promosi blog). Makanya kadang itu saya masih beruru blog yang menurut saya patut untuk di kunjungi dengan trafic kunjungan tiap harinya tinggi, yah setidaknya nanti ada 1 atau 2 orang yg baca tulisan di blog tsb yg nyasar ke blog saya. Karena saat ini saya masih berburu trafic dan masih dalam tahap promosi blog, maklum umur blog baru saya belum genap 2 bulan.. Jadi masih perlu kerja ekstra keras agar banyak pengunjungnya..
BalasHapushe..he.. saya juga suka banyak pengunjung yang fast reading.. tapi tetep aja seneng klo dapet komen he..he..
BalasHapusHal seperti ini emang mesti sering didengungkan mas, untuk tujuan merefresh mindset dan tetap menghidupkan semangat ngeblog sebagai ajang berbagi dan silaturahmi.
BalasHapusSaya sendiri kadang suka gitu mas, maklum lagi proses belajar he he he :D
belakangan saya malah terbalik mas. saya itu masih sering bw cuman males komen hahaha. makanya blog saya makin ancur pageranknya, udah do follow gk diimbangin dengan komen sana sini :D tapi tetep saya baca kok :) cuman kadang bingung mo komentar apa. kl komentarnya standart dan udah umum dikira cuman stor muka :) yg gk baca abis tuh cuman dapat trafik, ilmunya gk bakal dapet tul gk mas? :)
BalasHapushmm... kayagnya bakal banyak commenter yang tersindir nieh haha.. "peace"
BalasHapusato mungkin malah nyindir saya?? maap yah bang ecko kalau saya bikin kesalahan.. (loh loh.. kok jadi sensitif gini??? ) :)
Hahaha..., buat postingan yang menjebak aja. Orang yang komen tanpa membaca seluruh postingan biar terjebak.
BalasHapusItulah karena memang tujuan buat Blogkan buat dapet dollar .............. jadi gitu dech
BalasHapustapi kalo bisa 2 in 1 kenapa gak dilakukan!
Bener juga ya, blog saya bertema berat kagak ada yang ngunjungi nih....
BalasHapussaya termasuk yg males blogwalking. bukan karena sombong, tapi kemampuan waktu dan kondisi badan yang tidak memungkinkan.
BalasHapuskomentar jujur atas suatu posting, lebih berarti dari sekedar "setor wajah".
Emang bener sih, kadang blogwalking cuman biar dikunjungin balik ;))
BalasHapusSoalnya saya juga kek gitu huehehehe..
But it's OK
selama gak saling menyakit, saling ejek, saling baku hantam :D Yang penting peace ajalah kepada semuanya. OK?!
salam kenal...
BalasHapusjadi bingung lama lama pikirin pemilu...
hehehe...bener tuh...kayaknya memang lagi jadi bumbu warna-warni dunia blogosphere....
BalasHapusya... biasanya saya baca postingan seutuhnya.. tapi kadang bingung mau komen apaan... jadinya ya kadang komen yg standar, kadang juga malah ga komen...
Beredarnya hoax, salah persepsi terhadap suatu masalah dan lain sebagainya kadang disebabkan oleh instannya kita mengambil kesimpulan dari suatu tulisan.
BalasHapusSaya sempat terkejut ketika mendengar berita yang "kadung"" tersebar luas bahwa facebook diharamkan. Ternyata setelah dirunut asal muasalnya, inti permasalahnnya tidak demikian.
Saat ini ketika internet telah menjadi barang sipil, terjadilah ledakkan wacana. Bila sebelumnya televisi yang menjadi produsen wacana, kini tibalah masyarakat yang menjadi produsen. Merekalah yang menciptakan sekaligus menkonsumsi semua wacana yang ada. Di sini bukan hanya dua atau tiga sudut pandang yang hadir, tapi bisa ribuan jumlahnya. Meskipun demikian, bukan berarti hal tersebut membuat masyarakat menjadi terbuka dalam menerima sebuah ide. Pada era internet, bukan wacana yang dibatasi, tapi pikiran kitalah yang membatasi. Tanpa disadari, kita melakukan self-sensoring terhadap diri kita sendiri. Otak kita menjadi lemah akibat banjir informasi yang begitu besarnya. Prioritas bukan lagi untuk mengumpulkan informasi, tapi untuk menseleksi yang signifikan dari begitu banyak sampah yang ada. (http://pridityo.blogspot.com)
Bagaimana kita dapat mensensor informasi yang masuk ke otak kita kalau kita malam membaca... iqra' bismirabbikalladzi kholaq"
salam kenal semua!
terkadang saya juga melakukan seperti itu
BalasHapuskalau artikelnya panjang males baca sampai habis
baca sedikit aja baru koment :p
akhirnya keluar juga unek2 nya mas eko ;)) tapi maaf ya mas saya memberi sedikit komentar tentang tulisan mas ini. Sebenarnya tidak semua blogger seperti itu mas, hal itu terjadi biasanya hanya pada blogger2 yg newbie seperti saya ini contohnya :D karena mereka baru dalam tahap pembelajaran apa sebenarnya itu dunia blogging jadi harap maklum saja, toch jika sudah saatnya mereka matang, pasti mereka tidak akan seperti itu lagi. Ini sangat berbeda dgn para master yg sudah kenyang makan asam garam di dunis blogging ini...peace mas :)
BalasHapusmenyinggung saya; terima kasih sudah diingatkan, Mas.
BalasHapus@ Pangki: Tapi tergantung midnset org tsb ttg blogwalking sih, Bro. Kalo blogwalking cuma buat nyari trafik ya kaya gitu kejadiannya.
BalasHapus@ dawiecool: betul banget...!
@ Docran: Sip, sip...
@ mymoen: Hehehe, no comment ajalah.
@ buJaNG: Pilih mana, trafik atau temen? Kalau trafik bisa naik-turun. Sekali dihajar Google gak ada lagi yg mau berkunjung balik dan ninggalin komen. Tapi kalau temen? Wal;aupun kita ninggalin blogging, tetap saja jadi temen. :D
@ hryh77: Bukan masalah fast reading-nya, Bro. Tapi kadang malah gk dibaca sama sekali dan komennya sama sekali gak nyambung. Beughh, paling males kalo sudah gitu.
@ Ravatar: Hwehehe, yah untuk dirimu kumaafkan deh. :D
@ tipis: Yah, liat2 postingnya aja, Bro. Kalo postingnya santai ya komennya santai, tapi kalo postingnya ngajak diskusi, masa iya mau komen, "Wah, blognya bagus. Salam kenal." Udah, gitu aja?
@ Ferry: Gak nyindir sapa-sapa koq. Kalo ngerasa ya kena aja. Hehehe....
@ Edi Psw: Sudah sering, Pak.
@ Surya: Ya.
@ Blogger: Hehehe, bukan temanya berat, tapi cara penyampaian juga penaruh sih. :D
@ Adeska: Kalo yg gitu2 sih harus dimaklumi.
@ thom: Masalahnya bukan di situ, tapi komennya itu lho yg kadang bikin judek. Kalo komennya asal, siapa yg tertarik berkunjung balik?
@ faishal: Yah, ini dia yang lagi diomongin. :(@ fraders: Hehehe, kalo kita emang bener2 baca, rasanya gak sulit koq buat komen. :D Justru kalo gak baca itu yg buat sulit komen, jadinya standar aja. Wakakaka....
@ hendri: Ulasan yang bagus, Bro. Tapi saya kok jadi mengerutkan kening waktu baca yg ini "Bagaimana kita dapat mensensor informasi yang masuk ke otak kita kalau kita malam membaca... iqra' bismirabbikalladzi kholaq"" Maksudnya apa ya? :D
@ rozy: Maka orangpun akan berlaku begitu pada kita.
@ kodil: ini bukan masalah newbie atau bukan, tapi masalah mindset. Banyak kok blogger yg sudah berpenghasilan ratusan dolar sebulan amsih kaya gitu. Jadi, persoalannya di mindset, buka status newbie atau bukan.
@ Munawar: Hehehe, saya gak bakat nyinggung2 kok, Kang. Kalo gak suka, saya akan bilang gak suka. Dan demikian pula sebaliknya. :D
@ SEMUA: Trims atas tanggapannya. Inilah sebuah diskusi sehat yg saya damba-dambakan.
Lebih cepat lebih.cepet kalah cepet modar.ben ra pada brisik baen cangkeme ndobos obral janji.
BalasHapusWah, pantasan komennya ditumpuk-tumpuk dulu ama mas Eko sampe banyak, baru dibalas, ini to yang dimau, diskusi sehat kata mas Eko.
BalasHapusWalaupun komennya kadang ngga nyambung, mas Eko masih mau bales komennya, komunikasi dua arahnya jalan terus.
ups, apakah blog aku begitu juga ya???
BalasHapusah berat atau ringan semua ada segmen pengunjungnya sendiri
pasti ada yang setia berkunjung dan berdiskusi, percayalah
Betul mas makin ringan topiknya makin banyak yang yang comment. Kalo berat2 saya juga males..takut ga nyambung..he2..
BalasHapusnampang muka nihhh xixixi tapi saya baca loh om gak cuma liat gambar ama judul sueer :)
BalasHapus"Kalo blogwalking cuma buat nyari trafik ya kaya gitu kejadiannya."
BalasHapusWaduh...kalo kayak gitu mendingan kelaut aja (jadi Nelayan). Kalo blog aku sih, mau sepi ato rame pengunjung gak masalah. Yang penting ada 1 / 2 orang pengujung tetap. Asalkan mereka merasa puas dalam setiap Postingan aku, Aku sudah berterima kasih banget. Lebih baik sedikit tapi konsisten. Toh kalo mereka merasakan manfaat dari isi blog kita, lama - lama juga pasti banyak yang mampir. Memberi dulu pasti nantinya akan menerima lebih.
Gimana temen-temen yang lain bener gak? :D :D
Kalau Traffic sudah jadi tujuan utama, ideologi blogging jadi terabaikan. oia mas saya sudah mengirim bahan postingan ke bujang untuk berpatisispasi di bloggerjambi.com tapi sepertinya belum di publish. kalo boleh saya minta alamat email sampeyan
BalasHapus@ Bawor: Maaf Kang, kita tidak lagi ngomongin pemilu.@ Docran: Hehehe...
BalasHapus@ ReallyLife: Berat-ringan temanya, semua tergantung pengemasannya koq.
@ Opung: Bukan masalah tema, tapi masalah mindset yg plg utama.
@ Bocahiseng: Hehehe... Kalau dirimu sih tidak diragukan lagi.
@ Pangki: Saya setuju dengan pendapat Pangki. Seandainya semakin banyak blogger yang seperti dirimu. :p
@ Indonesia Menulis: Silakan kirim lewat form kontak saya, itu juga langsung ke email saya koq.
bener mas terkadang saya pun melakukan blogging hanya kejar trafik akan tetapi aku jarang komentar di blog mas eko, kalau aku dateng keblog mas, tujuan utamanya membaca artikel terbaru yang menurut saya artikelnya menarik dan tidak membosankan. sudah sekitar 3 bulanan jadi pembaca setia blog mas eko akan tetapi jika dihitung komentar yang aku berikan diblog ini tidak sampa 5 comentar.
BalasHapusWah kalo saya dari dulu emang ga bisa komentar panjang-panjang bang. heheheehehe
BalasHapusKalo artikelnya bagus saya baca ampe akhir, kalo ga ya seperti biasa, baca judul tulisan awal dan tulisan dah komentar deh :D
Wah, sebuah sentilan tajam nih buat yang masih suka ngasal dalam berkomentar (mungkin saya pernah juga melakukannya). Untuk postingan tertentu, biasanya memang tidak butuh curahan komentar yang berbau diskusi atau sharing pendapat/pengalaman. Pada kondisi seperti itu saya biasanya cuma meninggalkan komentar singkat yang mungkin 'kurang berisi'...hehe
BalasHapusNamun tergantung mood dan juga waktu online yang ada sih. Kalau mood lagi bagus dan punya waktu online yang rada panjang, biasanya komentar bisa lebih sinergis dengan isi postingan. Namun kalau lagi stress, dalam tekanan, terburu-buru, atau sekedar numpang lewat, pada akhirnya komentar kurang nyambung atau komentar seadanya akan keluar...hehehe
Tapi saya setuju, untuk tulisan tertentu yang berbobot atau perlu ditanggapi secara serius, maka memberikan komentar yang sinergis, nyambung, dan berisi adalah suatu keharusan. Bukan saja bisa membuat pemilik blog merasa dihargai, namun juga bisa menyedot backlink buat blog si pengomentar :)
Bener nggak mas ecko?
Ups, sedikit meralat ya mas. Komentar saya terkesan menyalahkan mood dan waktu online sebagai pemicu keluarnya komentar ngasal...hehehe
BalasHapusPadahal sebenarnya tergantung pada NIAT saja ya. Kalo niatnya sekedar pengen dapet backlink atau numpang lewat, walaupun mood sedang bagus dan punya waktu online yang panjang, tetep aja sulit untuk berkomentar yang sinergis dan berisi. Bener kan mas? :)
Benar juga pasti banyak yang tersindir... tapi gak apalah mas eckho sambil menyelam minum susu.. enak rasanya..
BalasHapus"Apa yang kita tulis itulah yang menjadi cerminan diri kita"
BalasHapusSeperti itu sebuah ungkapan yang tepat untuk para pemberi komentar di blog-blog orang lain.
Jika kita termasuk seseorang yang kritis maka kita akan memberikan ulasan berupa rangkaian kalimat yang tergolong tidak pendek pada suatu tulisan tapi jika kita termasuk seseorang yang tidak ingin ambil pusing maka kita hanya akan memberikan 'sedikit komentar' yang semata-mata mungkin agar disebut 'suka berkunjung balik'.
Tapi mudah-mudahan seiring waktu, kita yang mungkin masih baru dalam dunia blogging dapat belajar untuk memberikan komentar-komentar yang berkualitas pada blog orang lain :).
Yah bener jg mas eko btw mau gmn lagi mas para bloggers tergantung bgt ama yg namanya traffic dgn traffick yg bagus PR naek dgn gitu peluang buat earn money br kebuka. sy kira semua ini hanya permainan om goggle si penguasa dunia maya nih kt di doktrin buat earn money truss makanya jiwa sosial kt untuk berbagi terkikis sedikit demi sedikit gara2 ngejar $$$ truss dan satu lagi yg harus kt akui kt gk usah munafik kt nulis postingan yg menjebak para pengunjung yg ujung2nya traffic jg kan atau lebih jelasnya UD ujung2nya dollar $$$ maaf mas klo sy nyinggung lho soalnya sy jg tersinggung :(
BalasHapuskalo untuk koment diatas kayaknya no coment deh sebab tuh semua hanya politik semata, coba kalau nanti sudah duduk diatas mungkin dah gak ingat lagi apa yang sudah di gembor-gemborkan....kayak promosi gitu.dofolow me....ok
BalasHapushmm iya sih bro kadang-kadang kalo dipikir emang bener juga u bro kebanyakan cuma numpang nama aja tapi sebetulnya kalo mau diambil positifnya bro ya salam kenal pertama pendek aja entar kan bisa diajak diskusi gt bro ^^ hehehe tak kenal maka tak sayang kan bro btw salam kenal ya bro :D
BalasHapussaya juga sebenernya tergolong blogger kayak gitu sih,, hehe baca judul, pembuka dan langsung akhirnya,, apalagi kalo di warnet, wah dah ndak sempet baca yang panjang2... dirumah dulu pake spidi bisa baca dulu tapi boros kuota so akhirnya pake mobi skr suka putus2 walhasil jarang bw malahan,, hehe
BalasHapusMemang sangat perlu yang namanya silaturahmi antar blogger. karena dunia kita online jadi ya silaturahminya lewat online dan comment merupakan media yang paling pas (baca:praktis, ekonomis dan bisa narsis hehehe) untuk saling bertukar pikiran dan sharing ttg suatu masalah.
BalasHapusSaya juga sering kesel dengan comment yang cuma 'PERTAMAX' dan spirtus itu. Ga menghargai banget tulisan kita.
Mari mas eko dan temen blogger lain, kita saling berbagi dengan iklas. nanti toh dapat lebih (backlink dan terutama pertemanan serta ilmu)
jadi membangkitkan semangat untuk blogging lagi yang mulai luntur belakangan ini :), thanks mas spiritnya
BalasHapusTerkadang yang lamaan dikit enak.. ;)
BalasHapusLebih cepat lebih baik sebenarnya tergantung kondisi aja ya.
BalasHapuswakakakaka :) gimana ya rasanya kalo salah komen ???? hiks hiks hiks :) pasti malu tuh orang kalo tau :p
BalasHapussaya setuju sama mas eko klo lebih cepat lebih baek
BalasHapusmang kadang kurang bagus buat qt apa lagi di posting2 coment,tapi tergantung sikond jg klo di samain sama blog mang kurang bagus,tapi klo dalm urusan negra bisa2 saja bagus..
dari pada lebih tepat lebih baek blm tentu tepat itu benar,pesan mario teguh jargon lebih cepat lebih baek sangat bagus sekali walopun qt kadang salah yang penting qt dapet pljrn dan bisa perbaiki asal lebih cepat..nah saya setuju klo jargon lebih cepat lebih baek..
kira2 udah 2 bulan ini saya ga blogwalking gara2 koneksi payah.. eniwei jadi berasa oon dan ga ide, etc.. hehe
BalasHapuslebih baik terlambat mungkin lebih baik y om :)
BalasHapus[...]Inilah fenomena dunia blogging di Indonesia. Ketika trafik menjadi tujuan utama, maka makna paling penting dan termulia dari blogging jadi terlupakan. Blog tak lagi berfungsi sebagai media menuangkan ide-ide untuk didiskusikan dengan pengunjung, bukan lagi media untuk saling berbagi, bukan pula untuk menjalin persahabatan antar blogger.[...]
BalasHapusLebih daripada itu, mengejar $$$
hehehe... gara-gara artikel nya sedikit menyentil jadi yang beri koment rada panjangan biar ga di bilang lebih cepat lebih baik untk hanya sekedar setor wajah semata.
BalasHapusbetul banget mas dan terkadang nemuin komentar hanya 3 kata doang.
http://jokosusilotipureseller.blogspot.com/
BalasHapushttp://jokosusilotipureseller.blogspot.com/
http://jokosusilotipureseller.blogspot.com/
baca segra
mungkin lebih cepat lebih baik gara2 pengen komen pertamaxx :D
BalasHapuskaya jk aja mas
BalasHapusKlo yg dimaksud akses Speedy ku ya bagus..lebih cepat lebih baik..wkwkwk
BalasHapusPosting Favorit
Main Facebook dibayar $3 Untuk tiap Referal
saya jarang blogwalking nih ... sedikit atau banyak trafik ya disyukuri aja
BalasHapusPosting Komentar